Minggu, 05 Desember 2010

ASEAN-China Free Trade Area

Arlian Buana C

Beberapa hari ini, ASEAN-China Free Trade Area menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Lantaran implementasinya, per 1 januari 2010. Menjelangnya, timbul banyak kehawatiran di dalam negeri.

Kekhawatiran ini diantaranya karena industri domestik merasa masih belum siap. Pasar nasional akan diserbu barang-barang murah dari china. Sehingga produsen lokal lebih memilih menjadi pedagang tadahan impor dari China, daripada meneruskan produksi yang kalah kompetisi dan merugi. FTA disinyalir akan menyebabkan deindustrialisasi beberapa sektor. Muncul kemudian desakan dari beberapa kalangan terhadap pemerintah untuk menunda pemberlakuannya.

Menunda atau mempersiapkan diri?

Menanggapi ketidaksiapan beberapa sektor industri tersebut, pemerintah sendiri akan mengupayakan negosiasi penguluran tenggat penurunan tarif. Langkah ini dilakukan untuk melindungi industri nasional yang terancam kolaps.

Selain itu, karena pemerintah mensinyalir praktik unfair trade yang dilakukan pihak China. Pemerintah China memberikan potongan 14 persen pajak bagi eksportir besar. Menurut Menteri Perindustrian, discount tersebut merupakan subsidi. Sementara negara kita tidak memberikan subsidi bagi pengusaha. Hal ini akan dijadikan bahan tambahan negosiasi.

Dalam keadaan yang demikian mendesak, pilihan negosiasi modifikasi penurunan tarif ini memang layak dilakukan. Demi melindungi sendi-sendi industri dalam negeri dan menghindari dampak negatif FTA. Tapi sampai kapan kita akan mengulur-ulur waktu?

Seharusnya, persiapan sudah rampung sebelum pemberlakuan perjanjian. Tapi tampaknya, Indonesia memang lamban dalam mempersiapkan diri. Sebagai sebuah negara, kredibilitas Indonesia tentu akan dipertanyakan di panggung internasional.

Jangan sampai pemerintah ketagihan upaya penundaan semacam ini. Globalisasi kembali diisyaratkan dengan FTA. Bahkan ke depannya, globalisasi tidak hanya mengharuskan persaingan antar perusahaan atau sektor-sektor industri. Melainkan juga, individu-individu harus mampu berkompetisi (Thomas L. Friedman: 2005). Mau tidak mau, sebagai bangsa kita harus mempersiapkan diri. Renegosiasi tidak boleh menjadi exuse atas kelambanan kita. Tapi harus memacu langkah selanjutnya.

Pemerintah musti melakukan akselerasi persiapan dengan melibatkan elemen-elemen industri. Agar memperkuat dan mengoptimalkan potensi ekspor dan pasar nasional. Pemerintah harus benar-benar hirau atas keluhan pengusaha selama ini.

Masalah energi, infrastruktur buruk, ekonomi biaya tinggi dan kinerja aparat bea-cukai serta perpajakan merupakan PR bagi pemerintah. Karena harus diakui, masalah-masalah tersebut merupakan hambatan terhadap iklim usaha yang produktif dan kompetitif. Kemudian dengan dorongan fasilitas, prosedur, regulasi yang lebih efisien dan kondusif dari pemerintah, sudah seharusnya para pengusaha menjadi lebih profesional.

Harapannya, industri dalam negeri dapat berbenah diri dan jauh lebih siap menghadapi globalisasi yang kali ini didesakkan FTA. Karena jika tidak, bangsa ini akan digilas zaman. Sanggupkan Indonesia? Kita semua yang akan menjawabnya. Pilihannya adalah menjadi pemain atau penonton di desa global yang akan datang. Dan dalam bahasa selebritas, mau jadi trend setter atau korban mode?

Jumat, 19 November 2010

Krisis Keuangan Yunani, Penyebab dan Implikasinya

Oleh: Ardhy Dinata Sitepu

Yunani adalah sebuah negara kecil di Zona Euro yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa, dengan pendapatan perkapita sekitar $22.000 AS. Dalam literatur-literatur sejarah kita mengenal Yunani sebagai sebuah negeri eksotis yang penuh dengan peradaban, sejak 2200 SM bangsa Minos di Yunani telah mengembangkan berbagai peradaban dalam bentuk tulisan maupun seni dalam rancang bagunan dan sejak 1550 SM bangsa Mycena telah mengembangkan kebudayaan Aegean yang telah mengenal perdagangan antar bangsa, dari perkembagan ini Yunani kuno telah menjelma menjadi sebuah peradaban yang diakui semua peradaban sepanjang zaman. Bagi bangsa Mycena perdagangan telah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat, sejak peradaban yunani dimulai telah ada puluhan ilmuan yang menyumbangkan pemikirannya bagi peradaban panjang di Yunani. Peradaban panjang ini telah menjadi sumber pemikiran yang telah dikembangkan oleh masyarakat modern di seluruh penjuru dunia sampai sekarang, terutama dalam segi perdagangan, namun cukup disayangkan Yunani modern lupa akan sejarah masa lampaunya, sejarah yang semestinya bisa dijadikan pemacu semangat untuk menciptakan peradaban yang jauh lebih baik tidak pernah menjadi bagian dari Yunani modern.
Yunani dan Akar Krisis dunia
Dalam keanggotaan Euro Union, Yunani hanyalah sebuah negara kecil yang menyumbangkan sekitar2,6 dari keseluruhan GDP di zona euro, namun mengapa krisis yang melanda yunani ini begitu ditakuti oleh negara lain khususnya negara-negara yang berada di zona euro. Jawabannya tidak lain adalah karena Yunani adalah salah satu anggota Euro Union yang menggunakan mata uang Euro sehingga ketika salah satu negara anggotanya mengalami krisis dapat diperkirakan negara-negara lain khususnya yang menggunakan mata uang Euro akan terkena efek dari krisis ini secara langsung sejalan dengan Domino effect Theory yang sering digunakan oleh banyak ekonom untuk menggambarkan penyebaran krisis ekonomi di seluruh dunia. Dalam keanggotaaan Euro Union (UE), Yunani sebenarnya memiliki potensi investasi yang cukup menarik bagi para investor, namun krisis yang melanda daratan Eropa belakangan ini telah menimbulkan ketidakpercayaan para investor terhadap sektor keuangan di Eropa khususnya Yunani dan hal ini tentu akan memperparah krisis di Yunani dan jika krisis ini tidak ditanggulangi maka Yunani terancam benar-benar bangkrut. Belakangan berbagai media di seluruh dunia disibukkan dengan peristiwa di Yunani, orang-orang mengetahui bahwa keadaan ekonomi Yunani benar-benar lumpuh, hal ini bisa dilihat dari berbagai aksi demo dan mogok masal yang dilakukan oleh ratusan ribu pekerja dan pegawai pemerintah yang telah mengakibatkan berbagai sektor di Yunani lumpuh total, puncaknya aksi demo dan mogok masal telah menelan 3 koban jiwa yang tebunuh akibat ledakan dan kebakaran yang terjadi di Bank Marfin Athena. Aksi yang dilakukan oleh masyarakat Yunani ini adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan sinering terhadap gaji pegawai negeri, menaikkan beberapa jenis pajak, menunda dana pensiun, dan memangkas anggaran militer sebagai upaya meningkatkan cadangan devisa negaranya.
Yunani bukanlah negara besar seperti Jerman, Yunani juga bukanlah negara dengan sistem birokrasi yang baik seperti Inggris dan Belanda, Yunani hanyalah sebuah negara dengan corruption perceptions index berada pada peringkat 71 dari 180 negara*1.Keadaan ini diperparah pula oleh upaya pemeberantasan korupsi yang tidak maksimal. Bukan hal yang berlebihan untuk mengatakan bahwa sumber krisis Yunani adalah “fakelaki” artinya amplop kecil. Memberikan amplop-amplop kecil berisi uang saat mengajukan permohonan di kantor imigrasi adalah sebagai bentuk kecil korupsi di negara ini. Pasien-pasien operasi di Yunani baru dapat tenang masuk ke dalam ruangan operasi jika telah memberikan amplop kepada dokter. Masyarakat Yunani tak memperoleh izin, sekalipun lulus ujian, jika tidak memberikan amplop berisikan uang sebesar beberapa euro. Memberikan amplop berisikan uang sebesar beberapa ratus euro. Memberikan amplop berisikan uang kepada para pejabat pemerintah di Yunani akan menjamin proses otorisasi, sertifikasi atau izin mendirikan bangunan, yang jumlah uang amplop dapat mencapai puluhan ribu euro. Korupsi terbesar terjadi di kantor perpajakan Yunani yang mengkorup 30% dari seluruh penerimaan pajak, artinya 30 % bocor ke tangan koruptor. Semua orang mengetahui bahwa korupsi adalah masalah tetapi karena korupsi terjadi di mana-mana sehingga sulit unruk menetukan dari mana harus memulai untuk memeranginya. Dan hal inilah yang menjadi dasar kuat mengapa mengapa krisis berdampak parah di Yunani dibanding negara-negara yang tergabung di EU lainnya. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi Yunani, Yunani ternyata juga mengalami defisit dalam perdagangannya, hal ini terlihat dari jumlah barang impor yang lebih besar dari ekspornya, impor Yunani mencapai $60 miliar sedangkan ekspornya hanya $1,9 miliar, hal ini tentu akan mengurangi cadangan devisa Yunani, selain itu, hutang Yunani yang menumpuk dan tidak bisa diperpanjang lagi merupakan salah satu penyebab krisis parah yang melanda Yunani sejak akhir tahun 2009, beberapa sumber menyebutkan bahwa hutang Yunani telah mencapai 300 milyar euro, hal ini diperparah sejak pelaksanaan olimpiade 2004, Yunani yang penuh legenda cukup menghentak mata dunia ketika tahun 2004 menjadi penyelenggara olimpiade, semua mata terpana akan kecanggihan acara pembukaan maupun penutupan olimpiade begitu pula dengan kecanggihan arena-arena perlombaan. Ternyata kecanggihan itu mahal harganya. Kecanggihan olimpiade 6 tahun lalu, menjadi salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab "kebangkrutan" Yunani. Kemewahan seperti ini mengingatkan kita dengan runtuhnya pemerintahan raja Raja Louis XIV tahun 1789 yang terjadi melalui serangkaian revolusi yang kita kenal dengan revolusi prancis, Sebab khusus terjadinya revolusi Perancis adalah karena masalah penghamburan uang negara yang dilakukan oleh permaisuri raja Louis XVI yakni Marie Antoinette beserta putri-putri istana lainnya di saat rakyat hidup dengan sengsara. Kemarahan rakyat ini semakin memuncak ketika kerajaan meningkatkan tarif pajak kepada rakyat sehingga mengakibatkan rakyat marah kepada pemerintahan raja Raja Louis XIV dan mengadakan revolusi. Hal ini juga bisa saja terjadi kepada Yunani jika Yunani tidak belajar dari sejarah karena sejarah itu akan selalu berulang (recurrent pattern)
Efek Domino Krisis Yunani
Krisis Yunani ini terlihat mirip seperti krisis yang melanda Eropa pada tahun 1931, krisis ini mula-mula timbul di Austria, yang pada waktu itu sebagai pusat yang lemah dalam struktur politik-ekonomi Eropa, dan akibatnya krisis ini segera menjalar bagaikan api yang mengamuk, pertama-tama ke Jerman lalu ke Inggris, dan akhirnya mengganas ke seluruh dunia*3. Jika menelaah krisis ekonomi yang pernah melanda eropa pada waktu itu, akan terbayang bagaimana keadaan Yunani sekarang ini, keadaan Yunani tidak jauh berbeda dengan keadaan Austria pada waktu itu, dan jika keadaan ini tidak ditanggulangi dengan segera maka Italia,Spayol, dan Portugal juga akan menyusul Yunani dan begitu seterusnya sampai pada akhirnya krisis prekonomian Yunani ini akan menjalar sampai Indonesia, inilah efek domino yang paling di takuti dunia sekarang ini. pakar ekonomi Hendrawan Supratikno yang mengatakan bahwa jika Yunani jatuh indonesia tidak akan secara langsung terpengaruh tetapi yang jelas kalau terjadi apresiasi pada mata uang di Asia, khususnya Indonesia, tentu daya saing ekspor produk-produk Asia dan produk-produk Indonesia akan berkurang. Sebagai contoh untuk Indonesia misalnya, dalam enam bulan terakhir ini, nilai tukar rupiah mengalami peningkatan kurang-lebih 5 persen. Ini berarti para eksportir di Indonesia mulai berteriak. Mereka mengatakan, daya saing produk ekpornya semakin berkurang. Sementara impor semakin banyak. Karena dengan peningkatan nilai rupiah maka produk-produk impor menjadi lebih murah. Sehingga banjir impor di dalam negeri.Dalam konteks liberalisasi pasar ini menciptakan kehawatiran, karena dominasi dari produk-produk impor menjadi semakin nyata di pasar dalam negeri Indonesia.
Upaya Antisipasi
Terilustrasi dari kasus Bank Century yang cukup panas di Indonesia, krisis prekonomian yunani ini terlihat mirip dengan kasus bank century di Indonesia yaitu sama-sama membutuhkan dana talangan untuk bisa tetap berdiri, namun perbedaannya, Bank Century di Indonesia mulai hangat ketika dana talangan yang mancapai 6,7 triliun rupiah di korupsi dan tidak diketahui alirannya kemana, sedangkan kasus yunani mulai hangat ketika dana talangan itu belum di cairkan dan masih dipertimbangkan apakah Yunani pantas diberi dana talangan mengingat indeks korupsi yang sangat besar di Yunani, yang menimbulkan keraguan bagi Euro Union untuk mencairkan dana talangan bagi Yunani. Meskipun begitu, akhirnya EU menyadari betapa pentingnya dana talangan tersebut bagi kelangsungan prekonomian Yunani dan Eropa pada umumnya, sehingga untuk mengantisipasi krisis yang semakin meluas, EU telah mengumumkan dana bantuan berjumlah 146 milyar dolar untuk menyelamatkan perekonomian Yunani*4. Jumlah bantuan tersebut adalah dana yang akan diberikan oleh Euro Union dan Dana Moneter Internasional, IMF sebagai sebagai usaha penanggulangan meluasnya pengaruh krisis Yunani terhadap prekonomian dunia. Dana darurat tersebut nilainya lebih besar daripada yang disiapkan Amerika saat krisis hebat pasca bangkrutnya Lehman Brother. Selain itu, seperti yang dilangsir kompas tanggal 12 mei 2010 dan Riau Pos tanggal 13 Mei 2010, EU juga akan menambah dana bantuan untuk Yunani sebesar 1 triliun Euro untuk memulihkan prekonomian Yunani dan negara-negara sekitarnya yang terancam bangkrut*5.Nilai bantuan ini sangat besar manfaatnya bagi Yunani, dan juga dapat menenangkan para investor asing yang akan menanamkan sahamnya di Yunani sehingga diharapkan krisis prekonomian di EU dapat pulih secepatnya.

*1Tren Plaegov, “Budaya Korupsi Akar kebangkrutan Yunani,”artikel diakses pada 15 Mei 2010 dari http://plazaegov.blogspot.com
*2Purwati.”Yunani Oh Yunani,” artikel diakses pada 16 Mei 2010 dari http://purwati- ningyogya.com
*3Arthur Nussbaum, Sedjarah Hukum internasional (Bandung: Tjika Pundung, 1970), h. 194
*4 http://www1.voanews.com.
*5 “Antisipasi Diakses tanggal 7 mei 2010 Krisis Yunani” Riau Pos, 13 Mei 2010, h.1.

KEBIJAKAN LUAR NEGERI AS TERHADAP DUNIA ISLAM MASA OBAMA : Merangkulkah?

Oleh : Indra Ramadhan

BLINDED BY THE LIGHTS
20 Januari 2009, Barack Husein Obama-Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden & Wakil Presiden Amerika Serikat ke-44. Obama merupakan Presiden AS kulit hitam pertama. Ia merebut kursi presiden tersebut setelah mengalahkan lawan politiknya dari Partai Republik, John Mc Cain. Pertanyaannya sekarang, siapa Obama? Dua hingga tiga tahun lalu kita mungkin belum pernah mendengar bahkan sekedar tahu nama saja belum siapa itu Obama. Lalu tiba-tiba kita seperti tersihir mulai dari masa konvensi Partai Demokrat, dimana saat itu ada dua kandidat yakni Hillary Clinton dan Barack Obama. Pada akhirnya Obama-lah yang memenangkan konvensi tersebut dan maju sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat dan pada akhirnya berhasil menjadi Presiden AS. Seluruh dunia dibuat kagum oleh Obama, dan menggantungkan harapan setinggi langit kepadanya. Lalu, apa yang sebenarnya ditawarkan Obama sampai-sampai membuat seantero dunia, khusunya Dunia Islam sangat berharap kepadanya? Berikut penulis kutipkan kalimat pidato inagurasi kemenangan Obama yang berhubungan dengan Dunia Islam.
“Tugas saya untuk dunia muslim adalah mengomunikasikan bahwa orang-orang Amerika bukanlah musuh muslim. Kadangkala kami salah karena kami sendiri tidak sempurna. Terlalu sering Amerika Serikat memulai dengan mendikte. Saatnya kami mendengar dulu apa yang mereka inginkan”
Tersihirkah anda? Jawabannya bisa ya bisa tidak. Penulis ingin mengingatkan bahwa jangan sampai sejarah kembali terulang (recurrent pattern) seperti pada masa George W. Bush. Saat pemilu pada masa itu, yakni tahun 2000, Bush mengatakan hal yang mirip dengan yang dikatakan Obama di atas. Bush mengatakan :
“Terjadi bentuk lain dari perilaku rasis di Amerika. Orang Amerika keturunan Arab secara rasial dicap sebagai ‘bukti rahasia’…Kita harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya”
Kalimat Bush di atas menunjukkan keberpihakannya kepada masalah Arab dan Amerika. Namun, setelah ia terpilih menjadi Presiden, kebijakan yang dikeluarkannya “Jauh panggang dari api”. Selama masa pemerintahan Bush, citra dan muka AS tercoreng di mata internasional dengan invasi AS ke Irak, lalu dukungan sepenuh hati AS terhadap Israel, serangan AS terhadap Afganistan, dsb.
Pada saat seperti itulah, Obama hadir dan tampil dengan membawa sejuta harapan, bagi Dunia Islam khususnya. Dan sayangnya, umat Islam pun tersihir dan tidak mau tahu siapa sebenarnya Obama. Blinded by The Light.
DEMOKRAT vs REPUBLIK
Sebelum kita membahas lebih jauh, penulis akan coba untuk menguraikan apa sebenarnya perbedaan antara Partai Demokrat dengan Partai Republik. Ini penting agar kita dapat mengetahui pijakan berpikir kebijakan-kebijakan yang ditawarkan oleh Obama.
Republik lebih didominasi oleh para fanatik Kristen, sehingga kebijakan partai ini lebih bernuansa pro-agama, seperti anti aborsi dan anti gay. Kebijakan luar negeri Republik sudah sangat identik dengan sosok yang ugal-ugalan, sikat kanan kiri. Sedangkan Demokrat lebih didominasi oleh para kalangan liberal. Jadi wajar jika Obama pro akan aborsi dan gay. Dalam kebijakan luar negeri Demokrat lebih memainkan soft power. Demokrat sangat menjaga citra di hadapan publik, namun tetap mematikan. Bahkan menurut Noam Chomsky, Profesor Massachusetts Information Technology Obama adalah jelmaan Bush 2.0.
Jadi dapat disimpulkan bahwa antara Demokrat dengan Republik pada hakikatnya sama saja, hanya cara dan proses yang dipakainya saja yang membuatnya berbeda.
Kembali kepada harapan yang ditawarkan Obama.
Banyak hal manis yang dijanjikan Obama terhadap Dunia Islam, penulis akan coba membahasnya.
GOODBYE…IRAQ!!
Obama menjanjikan penarikan pasukan AS dari Irak. Invasi AS yang dilakukan ke Irak pada 2003 silam, nyatanya tidak menghasilkan apa-apa. Malah yang terjadi justru sebaliknya, yakni AS menghambur-hamburkan uang ratusan juta dollar untuk perang yang tidak jelas tujuannya ini. Belum lagi citra AS yang hancur di mata dunia akibat invasi ini. Harga yang terlalu mahal, bukan! Oleh karenanya Obama bermaksud menarik pasukannya dari Irak. Tepatnya tidak menarik sepenuhnya, karena Obama akan tetap menempatkan 55.000 tentara sisa (residual force) di Irak dengan berbagai macam alasan. Lalu apa benar alasan utama Obama menarik “sebagian” pasukan tersebut karena faktor kemanusiaan? Berikut adalah kutipan pidato Obama.
“Saya kira penting bagi kita untuk mengakhiri perang di Irak agar kita bisa mendapatkan lebih banyak pasukan di Afganistan dan memberi tekanan lebih besar pada pemerintah Afganistan untuk melakukan apa yang perlu dilakukan”
Jadi jelas bahwa tujuan Obama menarik pasukan dari Irak adalah agar mendapatkan tambahan pasukan ke Afganistan. Dan, benar saja. pada Mei 2009 secara bertahap 30.000 pasukan tambahan dikirim ke Afganistan untuk memburu Taliban. Apa arti semua ini? Analisis penulis, ini hanya seperti bermain perang-perangan, dimana saat salah satu musuh sudah dapat dilumpuhkan, maka kita beralih untuk memburu musuh lainnya.
ISRAEL vs PALESTINA
Selanjutnya adalah masalah konflik yang tak berujung antara Israel-Palestina. Bagaimana sikap AS? Saat era Bush AS jelas menampakkan keberpihakannya terhadap Israel. Bagaimana dengan Obama? Nampaknya tidak jauh berbeda, Obama juga tetap pro kepada Israel, bahkan dalam beberapa hal melebihi Bush. Hanya caranya saja yang lebih “santun” dan tidak ugal-ugalan seperti pendahulunya tersebut. Mari coba kita lacak.
AIPAC (American Israel Public Affairs Committee)
AIPAC adalah sebuah organisasi lobi Israel terhadap pihak AS agar semua kebijakan luar negeri AS, siapapun presidennya sejalan dengan keinginan Israel. Didirikan pada tahun 1950, AIPAC kini menjadi organisasi persahabatan yang besar antara AS-Israel. Lembaga ini pun dibebaskan pajak oleh pemerintah AS. AIPAC mempunyai sekitar 6 pelobi resmi di dalam Kongres AS. Setiap kandidat presiden AS seperti “diwajibkan” untuk berpidato di dalam lembaga ini, tidak terkecuali Obama. 4 Juni 2008, Obama berpidato di depan para anggota AIPAC. Berikut kutipan pidato tersebut.
“Dan saya tahu ketika saya mengunjungi AIPAC, saya berada di tengah-tengah sahabat-sahabat saya. Sahabat baik. Sahabat yang bersama komitmenku yang kuat untuk memastikan jalinan antara AS dan Israel : tak dapat diretakkan hari ini, tak dapat diretakkan besok, tak dapat diretakkan selamanya.”
Jelas bahwa komitmen Obama terhadap Israel masih akan terus sangat kuat, sehingga tampaknya mustahil untuk berharap lebih akan adanya perubahan orientasi kebijakan AS terhadap Palestina. Hal ini terbukti saat penyerangan 22 hari Israel terhadap Palestina di Gaza pada awal 2009, hanya beberapa bulan setelah Obama dilantik. Obama hanya diam saja melihat tank-tank Israel membunuh dan menghancurkan rakyat Palestina. Bahkan pasokan senjata Israel, seperti rudal dan fosfor putih dikirim oleh AS. Inikah yang disebut “Change We Can Believe In”? Bahkan kabar terakhir, yakni AS menambah bantuan sebesar 205 juta dolar AS untuk pertahanan Israel.
Ide Obama untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem bahkan melebihi sentimen Bush terhadap Israel. Bush menolak pemindahan tersebut, namun Obama justru menjanjikan untuk melindungi Jerusalem dan bahkan menjadikan Jerusalem sebagai ibukota Israel sepenuhnya!
Perlu diingat bahwa hubungan mesra AS-Israel ini telah ada bahkan sejak negara Israel berdiri pada 1948. Hubungan ini telah menjadi sebuah sistem internasional secara tidak langsung. Memang tidak ada aturan tertulis yang menjelaskan bahwa setiap kebijakan AS harus sesuai dengan kemauan Israel, namun sistem ini tercipta karena adanya sebuah pola interaksi yang telah mapan. Pola interaksi yang telah menjadi pakem dan kebiasaan (habit) sejak lama sehingga menciptakan sebuah sistem internasional. Ini menyebabkan, siapapun presiden AS, pasti akan tunduk kepada sistem yang telah terbentuk itu, disadari atau tidak.
GUANTANAMO
Lalu masalah Penjara Guantanamo yang terdapat di Kuba. Penjara ini merupakan simbol “kekejaman” AS. Disana terdapat sedikitnya 250 tawanan, yang kebanyakan disangka AS sebagai teroris ditahan tanpa proses pengadilan. Ironisnya lagi, mereka mendapat siksaan yang tidak manusiawi di dalam penjara tersebut. Obama memutuskan untuk menutup penjara Guantanamo ini. Apa sebabnya? Guantanamo telah membuat citra AS rusak dimata dunia akibat seringnya pemberitaan di berbagai media masa mengenai penyiksaan yang terjadi disana. Jadi, motivasi untuk menutup penjara ini bukanlah atas dasar kemanusiaan, namun hanya untuk mengembalikkan citra AS dimata Internasional, dunia Islam khususnya. Lagipula, masih ada beberapa “penjara penyiksaan” lain yang dimiliki AS, namun kurang mendapat sorotan media masa dunia, Abu Ghraib dan Bagram. Di dua penjara ini, penyiksaan yang lebih hebat terjadi. Setelah pasukan-pasukan Amerika Serikat menyingkirkan pemerintahan Irak yang lama, nama penjara Abu Ghraib diubah menjadi Fasilitas Tahanan Sentral Baghdad (BCCF)' atau Fasilitas Rehabilitasi Sentral Baghdad. Demikian juga dengan Bagram. Penjara yang terletak 60 km dari Kabul ini tidak kalah menyeramkannya. Disana terdapat sedikitnya 600 tawanan. Roberth Gates (Menhan) menyatakan “kami akan melanjutkan penahanan di Bagram.”
NUKLIR IRAN
Disamping maslah-masalah yang telah dikemukakan di atas, masih ada isu lainnya, yakni nuklir Iran. Sikap AS di bawah Obama masih tetap sama seperti pada masa Bush. Bahkan kini AS sedang mencari dukungan kepada negara anggota PBB yang mempunyai Hak Veto, yakni Rusia dan Cina untuk menjatuhkan sanksi kepada Iran. Padahal jelas-jelas Iran telah berulang kali mengatakan bahwa energy nuklirnya hanya untuk pembangkit listrik, tidak untuk senjata. Pertanyaanya kini, mengapa hanya Iran yang ditekan dalam masalah nuklir ini. Bukankah negara-negara lain, yang notabene bukanlah negara Islam, seperti India, Prancis dan bahkan Israel tidak ditekan dalam hal nuklir ini? Inikah yang disebut Obama kebijakan yang ingin membuka episode baru dengan dunia Islam?
RIGHT HANDED
Sekarang mari kita lihat siapa saja orang-orang yang dipilih Obama sebagai “tangan kananya” di dalam pemerintahan.
1. Joe Biden (Wakil Presiden)
2. Hillary Clinton (Menteri Luar Negeri)
3. Robert Gates (Menteri Pertahanan)
4. Jenderal James Jones (Penasehat Keamanan Nasional)
5. Susan Rice (Dubes AS untuk PBB)
6. Rahm Emmanuel (Kepala Staff Gedung Putih)
Siapa keenam orang tersebut? Mereka sering disebut sebagai Israel Firster. Mereka adalah para tangan kanan Obama di dalam pemerintahan. Seluruhnya adalah orang-orang yang pro terhadap perang di Irak, Afganistan dan bahkan mengusulkan untuk menyerang Iran.
KESIMPULAN
Melihat fakta-fakta diatas, selayaknya kita segera terbangun dan waspada kepada AS di bawah Obama sekarang ini. Perlu diingat bahwa di dalam Gedung Putih terdapat sebuah Military-Industrial Complex yang sangat kuat. Ini mengakibatkan para pemegang kebijakan disana tidak dapat berbuat banyak menghadapinya. Oleh karenanya, siapapun presiden yang terpilih, hanya akan menjadi alat bagi kepentingan Israel dan hubungan militer-industri tersebut.

PERILAKU POLITIK UMAT ISLAM BELANDA

Oleh: M. Imaduddin Nasution

Abstrak
Umat Islam Belanda memiliki perilaku memilih yang cenderung kiri. Umat Islam di Belanda sangat banyak aktif di Partai Buruh (PvdA), Partai Sosialis (SP) dan Partai Hijau (Groen Links). Kendati demikian, ada juga umat Islam Belanda yang mendirikan partai politik tersendiri di Kota Den Haag. Yaitu Partai Islam Democraten dan Partai Persatuan. Kemudian di tahun 2006, terdapat booming politik Islam di Belanda. Dua orang Muslim menjadi Wakil Menteri di Kabinet Balkenende IV. Kemudian dua orang lagi menjadi Kepala Distrik di Amsterdam. Lalu Walikota Rotterdam dipegang oleh Wakil Menteri Sosial, Ahmed Aboutaleb.
Namun demikian, kendati banyak terdapat upaya untuk memperjuangkan hak minoritas Muslim Belanda yang mayoritas imigran, tetap saja terdapat upaya untuk mengusir atau mendiskreditkan umat Islam di Belanda. Partai Kebebasan yang sangat anti Islam dan partai politik Liberal yang sangat kanan, selalu mencoba untuk mengurangi hak-hak umat Islam Belanda. Ini terbukti dengan berbagai usulan kebijakan Partai Kebebasan dalam Parlemen belakangan ini.
Oleh karena itu, Henny Kreeft, mendirikan Partai Muslim Belanda dengan tujuan memperjuangkan aspirasi umat Islam Belanda yang masih minoritas. Partai Muslim Belanda ini bertujuan untuk mengungguli Partai Kebebasan milik Wilders, namun dikhawatirkan dapat menggerogoti perolehan kursi Partai Buruh, yang sangat militan dalam memperjuangkan aspirasi umat Islam di Belanda sejak tahun 1960-an.
Sejarah Islam di Belanda
Islam masuk ke Belanda melalui proses kolonialisasi Asia yang erat kaitannya dengan penyebaran Agama Kristen dan eksploitasi hasil bumi dan tambang di negeri-negeri Muslim di seluruh Asia dan Afrika. Pertama-tama, Belanda menerima masuknya kelompok Muslim dari Asia Selatan. Yaitu kelompok Ahmadiyah Qadian dan kemudian disusul oleh eks prajurit KNIL dari Indonesia. Baik yang Indische (non Maluku), maupun yang Molukkse (keturunan Maluku).1 Islam kemudian berkembang seiring dengan kebutuhan Belanda akan tenaga kerja migran dari timur. Yaitu orang-orang Turki dan Maroko yang kemudian dikenal sebagai Turks dan Marokkaan. Mereka kemudian menyebarkan Islam melalui jalur diskusi ilmiah di sekolah, di universitas dan di pasar. Melalui itulah Islam berkembang di Belanda.
Islam di Belanda bermula dari komunitas kecil yang bergerak di Masjid dan prayer hall yang berdiri di berbagai tempat di Belanda. Sejak awal masjid di Belanda berbasiskan kepada etnisitas. Dimana masjid didirikan oleh komunitas etnik tertentu dan dijadikan tempat berkumpul bagi umat Islam dari etnik tertentu pula.2
Masuknya Islam ke Belanda juga dipengaruhi oleh adanya hubngan diplomatik antara Belanda dengan Kekaisaran Ottoman di Turki. Ini mempengaruhi pandangan masyarakat Belanda tentang Islam. Khususnya Islam di Indonesia dan negara jajahan Belanda lainnya.3
Masyarakat Belanda pada mulanya memandang Islam mirip dengan Katholik. Yaitu dengan analogi bahwa khalifah dalam Islam adalah seperti paus dalam Katholik. Namun pandangan ini kemudian meluntur. Seiring dengan dihapuskannya khilafah oleh Pemerintah Turki pada tahun 1924.
Masyarakat Islam kemudian masuk ke Belanda, sebagai komnitas-komnitas etnik yang terpisah satu sama lain. Sehingga Islam di Belanda tidak jauh berbeda dengan Kristen. Yaitu terdapat pemisahan masjid antara etnis yang satu dengan yang lain.
Persoalan Integrasi
Pengaruh imigrasi buruh asing dalam penyebaran Islam di Belanda, tentu menyebabkan adanya persoalan yang rumit dalam hal integrasi. Integrasi Muslim Belanda ke dalam masyarakat Belanda adalah satu persoalan yang sangat penting dalam proses masuknya Islam ke Belanda.
Persoalan pengangkatan imam masjid yang hampir selalu berasal dari luar Belanda juga menjadi persoalan yang menghambat intergrasi antara umat Islam dengan masyarakat Belanda. Pengangkatan imam masjid di Belanda dilakkan oleh dewan gubernur dari yayasan atau organisasi pendiri masjid. Biasanya melalui musyawarah diantara mereka. Namun demikian, para imam ini memiliki peran dan fungsi yang berarti. Imam memiliki hak yang sama dengan pendeta dan rabi. Dimana mereka dapat mengajarkan agama dengan bebas di seluruh wilayah kerjanya, yang ditentukan oleh pemerintah Belanda.
Komunitas-komunitas Muslim Belanda, terbiasa dengan shalat pada masjid komunitasnya. Sehingga sangat sulit untuk bersatu dan berintegrasi. Komunitas Muslim dari Suriname dan Pakistan tergabung dalam organisasi-organisasi Hindustani dan Javanis yang nama-namanya cenderung mengandung bahasa Jawa, Indonesia, Hindi dan Urdu.4
Selain itu, terdapat juga Unie van Marokkaanse Moslim Organisaties in Nederland, yang merpakan organisasi Muslim Maroko terbesar di Belanda. Organisasi ini membawahi kurang-lebih 80 masjid di Belanda. Masyarakat Muslim keturunan Maroko inilah yang kemudian memiliki keunggulan dan pengaruh penting terhadap persebaran dan juga integrasi umat Islam di Belanda.
Proses integrasi antara umat Islam dan masyarakat Belanda lainnya menjadi sulit karena beberapa hal penting. Diantaranya adalah adanya sikap-sikap anti integrasi dari kelompok imigran Muslim Belanda dan adanya sikap-sikap anti imigran di kalangan masyarakat Belanda sendiri. Ini kemudian menjadi persoalan penting yang sangat mempengaruhi proses ontegrasi umat Islam ke dalam masyarakat Belanda lainnya.
Adanya sebagian imigran Muslim yang melakukan aksi-aksi kriminal di Belanda, kemudian menjadikan stigma di mata masyarakat Belanda, yang akhirnya menjadi semakin susah untuk berintegrasi dengan umat Islam Belanda. Disinilah dimulainya permasalahan integrasi yang tidak pernah sempurna, antara imigran Muslim Belanda, dengan masyarakat Belanda umumnya. Namun Belanda pada tahun 2008, telah berhasil mengangkat walikota Muslim pertama, untuk Kota Rotterdam. Sedangkan dua tahun sebelumnya, Belanda telah memiliki dua Wakil Menteri yang beragama Islam.
Islam dan Partai Buruh
Umat Islam di Belanda, mulai diajak untuk berpolitik sejak dikeluarkannya nota minoritas tahun 1983. Umat Islam diwajibkan untuk turut dalam pemilihan umum sebagai pemilih. Umat Islam juga sudah diberikan hak untuk mencalonkan diri sebagai anggota dewan legislatif, dari tingkat kota hingga pusat.5
Sejak awal, umat Islam Belanda telah cenderung untuk memilih partai-partai berhaluan kiri. Yaitu Partai Buruh (PvdA), Partai Sosialis (SP) dan Partai Hijau Kiri (Groen Links). Melalui ketiga partai itulah umat Islam Belanda menyalrkan aspirasinya mengenai kebebasan beragama dan berbusana Muslim. Termasuk kebebasan dari aksi-aksi anti Islam dan anti imigran Muslim di Belanda.
Partai Buruh adalah partai yang paling banyak menerima aspirasi umat Islam di Belanda. Partai Buruh lah yang memperjuangkan pengangkatan wakil menteri yang beragama Islam. Yaitu Wakil Menteri Kehakiman, Nebahat Albayrak dan Wakil Menteri Sosial dan Tenaga Kerja, Ahmed Aboutaleb.6 Kemudian Partai Buruh pula yang menjadikan Aboutaleb menjadi Walikota Rotterdam. Sekaligus mencatat sejarah walikota Muslim pertama di Belanda. Dua Kepala Distrik di Amsterdam yang beragama Islam juga berasal dari Partai Buruh. Sehingga lengkaplah jasa partai ini terhadap perkembangan politik Islam di Belanda.7
Sikap politik Partai Buruh yang mendukung Islam Liberal, sangat menguntungkan sebagian besar umat Islam Belanda. Terutama mereka yang memutuskan untuk berjilbab dan menutup aurat mereka dengan busana Muslim.8
Islam bagi masyarakat Belanda, pada mulanya memang dianggap sebagai sesuatu yang asing. Sebagian ada yang menganggap bahwa Islam itu seperti Katholik.9 Namun kemudian, rangkaian studi tentang Islam dilakukan oleh para ahli dengan biaya pemerintah. Studi itu pada mulanya bertujuan untuk kepentingan kolonial. Namun pada akhirnya, menjadi studi yang sangat adil dalam menggambarkan Islam.
Dalam sejarahnya, studi Islam di Belanda kemudian menjadi bertambah penting. Mengingat bertambah banyaknya imigran Muslim di Belanda belakangan ini. Apalagi mereka kebanyakan adalah kaum buruh dan hanya sedikit yang kemudian menjadi pengusaha atau wiraswasta.
Dengan demikian, Partai Buruh melihat adanya peluang bagi menambah perolehan suara bagi partainya, melalui pendekatan terhadap minoritas Muslim Belanda. Partai Buruh sangat melindungi pluralisme dan kebersamaan antar etnis di Belanda. Sehingga dengan demikian menguntungkan umat Islam Belanda.
Partai Buruh berjuang untuk emansipasi antara umat Islam yang minoritas dengan mayoritas Belanda yang tidak beragama.10 Partai Buruh juga memperjuangkan perlakuan yang adil bagi para imam yang ada di Belanda.
Partai Buruh juga mendukung proses integrasi antara imigran Muslim dengan masyarakat Belanda. Proses integrasi yang menjadi program partai ini berhasil dengan diangkatnya dua kepala distrik dan satu walikota Muslim, yang ketiganya berasal dari keturunan Maroko.
Partai Islam di Den Haag
Selain melalui Partai Buruh, umat Islam Belanda--dalam hal ini yang berada di Den Haag--juga menyalurkan aspirasi politiknya melalui partai lokal. Yaitu Islam Democraten dan Partai Persatuan. Islam Democraten memiliki satu kursi di Dewan Kota Den Haag. Demikian pula dengan Partai Persatuan. Keduanya sangat mendukung integrasi antara umat Islam--yang kebanyakan imigran--dengan warga Belanda lainnya.11
Perolehan satu kursi di Dewan Kota Den Haag, oleh Islam Democraten dan Partai Persatuan, adalah suatu prestasi tersendiri bagi umat Islam Belanda yang begitu kecil komunitasnya, dan masih terkotak-kotak dalam etnisitas yang begitu kuat. Prestasi ini menciptakan suatu pandangan baru bagi kelompok anti imigran dan anti Islam di Belanda. Sehingga menimbulkan satu phobia yang sangat kuat dalam masyarakat Belanda.12
Akan tetapi, partai Islam ini tetap saja merupakan partai kecil yang tidak banyak didukung oleh warga Den Haag yang mayoritas imigran. Umat Islam Belanda, sejak awal proses imigrasi Muslim Turki dan Maroko hingga sekarang, lebih banyak memilih Partai Buruh. Sehingga partai-partai Islam kecil tidak mendapat dukungan luas.
Kemunculan Partai Muslim Belanda
Henny Kreeft, seorang mualaf Belanda mendirikan Partai Muslim Belanda pada tahun 2006, dengan tujuan untuk melawan Partai Kebebasan milik Geert Wilders. Tujuan pendirian partai yang terkesan sangat sederhana ini tidak mendapatkan tentangan dari banyak umat Islam Belanda dan masyarakat Belanda lainnya. Terbukti dengan dukungan terhadap Partai Muslim Belanda ini, yang berhasil memperoleh kursi di lima Dewan Kota di Belanda.
Keberhasilan Partai Muslim Belanda ini terkesan memang menguntungkan umat Islam Belanda. Akan tetapi menurut Bari Muchtar--dalam tinjauan pers RNW--justeru memecah suara umat Islam. Karena umat Islam malah menjadi bingung. Apakah akan memilih Partai Burh, sebagaimana menjadi kebiasaan, ataukah akan memilih partai-partai Islam yang jumlahnya menjadi tiga dengan kemunculan Partai Muslim Belanda.13
Akan tetapi tinjauan pers tersebut bisa saja salah. Karena kenyataannya, Islam Democraten dan Partai Persatuan hanya bisa menjadi partai lokal di Den Haag. Sedangkan Partai Muslim Belanda sedang berkembang menjadi partai nasional yang bersifat universal dan menjadi saingan Partai Buruh dalam memperebutkan suara umat Islam.
Partai Muslim Belanda berdiri tidak hanya untuk menjadi saingan bagi partai-partai sekuler saja. Akan tetapi Partai Muslim Belanda juga menjadi Partai Kristen Demkratik bagi umat Islam. Artinya partai ini akan menjadi saingan besar bagi Partai Kristen Demokratik dan Partai Buruh dalam memperebutkan suara warga Belanda secara umum.
Pertentangan antara Partai Muslim Belanda dengan Partai Kebebasan milik Wilders, telah terlihat sejak Pemilihan Dewan Kota Venlo. Dimana Kota Venlo adalah tempat kelahiran Wilders. Namun sayangnya, di Venlo, Wilders tidak turut memeriahkan Pemilihan Dewan Kota. Justeru di tempat kelahirannya sendiri, partainya tidak ada di kertas suara.
Partai Muslim Belanda ini--berkat kerja keras Kreeft--banyak dimasuki oleh kaum hawa. Bahkan pengurusnya banyak dari perempuan-perempuan Muslim yang berasal dari kalangan imigran dan penduduk asli Belanda.
Perjudian Partai Islam dan Partai Buruh
Kendati Belanda telah resmi memiliki partai Islam--yang akan turut dalam Pemilu Nasional--akan tetapi umat Islam Belanda belum bisa bernafas lega. Hal ini dikarenakan adanya kebiasaan masyarakat Muslim Belanda untuk memilih Partai Buruh dan bukan partai lain dalam Pemilihan Umum Nasional.
Oleh karena itulah, terjadi apa yang disebut perjudian antara Partai Muslim Belanda dengan Partai Buruh. Di satu sisi, Partai Muslim Belanda segera akan ikut dalam Pemilu Nasional,14 di sisi lain, Partai Buruh masih menaruh simpati yang sangat teramat banyak kepada umat Islam Belanda. Sehingga umat Islam Belanda akan nampak kebingungan dalam Pemilu tahun ini.
Dalam perjalanannya, Partai Muslim Belanda memang telah mendeklarasikan diri untuk ikut dalam Pemilu Nasional, bersama-sama dengan partai nasional lainnya. Namun demikian, tantangan dari Partai Kebebasan dan betapa Partai Kebebasan memiliki pendukung yang teramat loyal dan setia terhadap platform partainya yang anti imigran Muslim, maka Partai Muslim Belanda menghadapai musuh politik yang teramat kuat dan sangat luar biasa besarnya.
Di samping itu, Partai Muslim Belanda juga berhadapan dengan Partai Buruh. Dimana Partai Buruh telah lama bersimpati dan bahkan mendukung Islam sebagai salah satu agama yang memang ada di Belanda. Bahkan dengan terang-terangan Partai Buruh menyebutkan dirinya mendukung Islam Liberal. Atau Islam yang tidal radikal dan fundamentalis dan tidak konservatif. Yaitu Islam yang lebih moderat dan bersifat toleran terhadap agama lainnya.
Perjudian antara Partai Muslim Belanda dengan Partai Buruh, berasal dari kebiasaan politik atau perilaku pemilih Muslim Belanda, yang cenderung memilih Partai Buruh dan partai-partai kiri lainnya, disamping memilih partai yang lebih kanan. Dalam hal ini Partai Buruh lebih unggul karena banyak didukung oleh banyak kaum buruh, termasuk umat Islam di dalamnya.
Dalam hal ini, Partai Muslim Belanda ternyata tidak begitu siap dalam menghadapi kenyataan, bahwa umat Islam Belanda kebanyakan terbiasa dengan memilih Partai Buruh dan bukan partai lain. Partai Muslim Belanda lebih bertujuan untuk melibas Partai Kebebasan yang bersifat ektrim kanan dan anti imigran Muslim. Sehingga Partai Muslim Belanda tidak siap untuk menghadapi Partai Buruh yang terang-terangan mendukung aspirasi politik umat Islam di Belanda. Bahkan Partai Burruh dengan sengaja telah mengeluarkan senjatanya melalui pernyataan bahwa partainya mendukung Islam Liberal.15
Selain dukungan moril dan sosial, Partai Buruh juga telah memberikan dukungan politik kepada beberapa umat Islam Belanda yang berasal dari kalangan imigran. Di antaranya dua Wakil Menteri dan kemudian dua kepala distrik, dan satu walikota di Belanda yang sekarang ini menjabat.16
Itu semua, menjadikan umat Islam Belanda, yang sadar politik, justeru semakin mencintai dan semakin loyal kepada Partai Buruh, dibanding kepada Partai Muslim Belanda yang belum diketahui rekam jejaknya. Oleh karena itu, wajar jika tokoh-tokoh Muslim Belanda di Partai Buruh, tetap yakin bahwa partainya akan menang, dan dirinya akan memperleh kursi dan jabatan yang sedang diperjuangkannya.17
Persoalan perjuangan umat Islam Belanda dalam mempertahankan hak hidupnya di Belanda, adalah sangat penting dan seharusnya menjadi bagian tak terlepaskan dari perjuangan partai-partai yang ingin membela hak umat Islam. Umat Islam Belanda memiliki hak untuk hidup dan melaksanakan segala ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya, tanpa diganggu oleh kebijakan-kebijakan anti Muslim Wilders dan partainya.
Sikap politik umat Islam Belanda tahun ini adalah pertaruhan antara mendapatkan perlindngan dari partai yang sudah sangat kuat dan sedang naik daun, atau malah memilih meminta perlindungan kepada partai baru yang belum begitu terkenal dan belum begitu besar pamornya dalam sejarah politik nasional Belanda.
Oleh karena itulah maka, umat Islam Belanda harus bersikap tegas dan berani dalam mengambil sikap. Apakah dengan perolehan suara 5%, Partai Muslim Belanda dapat mengalahkan Partai Kebebasan yang mungkin akan memperoleh lebih banyak dukungan? Atau lebih baik memilih Partai Buruh yang sekarang benar-benar sedang didukung kuat oleh sebagian besar umat Islam dan masyarakat Belanda yang ingin agar tentara mereka pulang dari Afghanistan?
Jawabannya ada pada umat Islam Belanda sendiri. Umat Islam Belandalah yang harus menentukan nasibnya. Bagaimana agar supaya mereka tidak terhapuskan dari peta politik Belanda. Bagaimana agar mereka tidak diusir paksa oleh kebijakan anti minoritas Partai Kebebasan yang sangat rasis dan tidak manusiawi. Adalah suatu pekerjaan rumah yang pelik dan harus dihadapi dengan sangat bijaksana.
Umat Islam Belanda hendaknya bersikap teguh hati dan loyal terhadap satu partai tertentu, serta memberikan suatu kepercayaan kepada mereka yang memiliki simpati dan empati yang luas kepada mereka. Umat Islam Belanda seharusnya bersikap baik dalam berorganisasi dan berpartai politik.
Umat Islam Belanda sebaiknya memang tetap memilih Partai Buruh, karena Partai Buruh adalah partai yang telah banyak memberikan jasa kepada umat Islam. Partai Buruhlah yang telah memberikan kursi kepada umat Islam di Parlemen Belanda. Partai Buruhlah yang telah memberikan kursi kepada dua Muslim Belanda di kabinet Belanda. Partai Buruh pula yang telah memberikan kursi Walikota Rotterdam kepada Ahmed Aboutaleb. Partai Buruh jugalah yang telah memnberikan dua kursi kepala distrik di Amsterdam kepada dua tokoh Muslim, yang salah satunya adalah Muslimah berjilbab.
Itu semua telah membuktikan, bahwa perilaku politik umat Islam Belanda saat ini, tidak akan berubah. Umat Islam Belanda, tidak akan memilih partai Islam yang berdiri hanya karena kemenangan Wilders di Pemilihan Parlemen Eropa dan Film Fitna. Partai yang didukung oleh umat Islam Belanda, selayaknya adalah partai yang memberikan banyak jabatan penting bagi tokoh-tokoh penting umat Islam di Belanda.















DAFTAR PUSTAKA
Bessems, Kustaw, PvdA Steunt Liberale Islam, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.depers.nl/binnenland/98444/pvda-steunt-liberale-islam.html.
Fermin, Alfonso Maria Eugenio, Nederlandse Politieke Partijen over Minderhedenbeleid 1977-1995, Disertasi Doktoral Universitas Utrecht, Utrecht: Program Doktor Universitas Utrecht,1997.
FORUM Instituut voor Multiculturele Ontwikkeling, The Position of Muslim in the Netherlands; Facts and Figures, Utrecht:FORUM, 2008
Godsdiensten in Nederland, Artikel diakses pada 14 Mei 2010 dari http://nl.wikipedia.org/wiki/Godsdiensten_in_Nederland
Integratie en Waarom het Maar Niet Lukken, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.geennieuws.com/2010/03/integratie-en-waarom-het-maar-niet-wil-lukken/.
Integratie in Nederland, Artikel diakses pada 20 April 2010, dari http://www.novatv.nl/page/detail/nieuws/424/Integratie+in+Nederland.
Islam Democraten, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://nl.wikipedia.org/wiki/Islam_Democraten.
Islam in Nederland, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://nl.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Nederland.
Islam in the Netherlands, Artikel diakses pada 18 April 2010 dari http://home.deds.nl/~quip/archief/culture/Islam%20in%20Nederland.html.
Islamophobia on the Rise in the Netherlands, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://static.rnw.nl/migratie/www.radionetherlands.nl/currentaffairs/080212-islamophobia-netherlands-redirected.
Jonge Socialisten in de PvdA, Artikel diakses pada 28 April 2010 dari http://nl.wikipedia.org/wiki/Jonge_Socialisten_in_de_PvdA.
Majority Rule/Minority Rights; Country Studies--Netherlands, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.democracyweb.org/majority/netherlands.php.
Krouwel, Andre, Nederlandse Moslim Partij is Gewoon Islamitische CDA, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.binnenlandsbestuur.nl/nederlandse-moslim-partij-is-gewoon-islamitische.142575.lynkx.
Meulenbelt, Anja, Worstelt de PvdA met de Islam?, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://anjameulenbelt.sp.nl/weblog/2007/07/29/worstelt-de-pvda-met-de-islam/.
Ministerie van Binnenlandse Zaken, De Politieke Islam in Nederland, Ministerie van Binnenlandse Zaken, Den Haag, 1998.
Moslimparij Doet Mee aan Verkiezingen in Vijf Gemeenten, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.elsevier.nl/web/10242572/Nieuws/Politiek/Moslimpartij-doet-mee-aan-verkiezingen-in-vijf-gemeenten.htm.
Muchtar, Bari, Tinjauan Pers 1 Maret 2010, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/tinjauan-pers-1-maret-2010.
Muslimah Berjilbab Pimpin Distrik di Belanda, Artikel diakses pada 13 Mei 2010 dari http://www.baitul-hikmah.com/muslimah-berjilbab-pimpin-distrik-di-belanda-534/.
Nederlandse Moslim Partij, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://nl.wikipedia.org/wiki/Nederlandse_Moslim_Partij.
Nederlandse Moslim Partij Verlaagt Ambities, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.nrc.nl/binnenland/article2319229.ece/Nederlandse_Moslim_Partij_verlaagt_ambities_.
Nederlandse Moslim Partij wil de Tweede Kamer in, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.elsevier.nl/web/Nieuws/Politiek/258182/Nederlandse-Moslim-Partij-wil-de-Tweede-Kamer-in.htm.
Setiawan, Budi, Islam di Belanda, Artikel diakses pada 13 Mei 2010 dari http://budisetiawan23.multiply.com/journal/item/26.
Shadid, W.A., and Koningsveld, P.S., Institutionalization and Integration
of Islam in The Netherlands, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.interculturelecommunicatie.com/download/islam.html.
Suminto, Aqib, Politik Islam Hindia Belanda; Het Kantoor voor Inlandsche Zaken, Jakarta: LP3ES, 1985.
Verslag Debat over Liberale Islam, Artikel diakses pada 16 April 2010 dari http://www.pvda.nl/internationaal/over+de+pvda/Internationaal+en+Europa/Nieuws/Verslag+debat+over+liberale+islam.html.

Wanita Tulang Punggung Negara, Anak – Anak Masa Depan Bangsa, Benarkah?

Oleh : Andi Dian Roosahandita & Vina Noviana

Perbudakan atau penghambaan di Indonesia agaknya memang sudah ada sejak jaman dulu. Pada jaman raja-raja Jawa, perempuan hanya merupakan pelengkap dari sistem pemerintahan feodal pada masa itu. Seperti yang kita tahu, konsep kekuasaan seorang raja seringkali digambarkan sebagai sesuatu yang agung dan mulia. Bahkan seorang raja memiliki kekuasaan penuh dan mutlak, salah satunya tercermin dari banyaknya selir yang dimiliki oleh raja. Beberapa orang dari selir tersebut adalah putri bangsawan yang diserahkan kepada raja sebagai tanda kesetiaan, sebagian lagi persembahan raja dari kerajaan lain, namun ada juga yang berasal dari kasta bawah yang “di jual “ atau diserahkan begitu saja kepada raja agar mereka mempunyai ikatan langsung dengan keluarga kerajaan. Jelas sekali pada masa itu perempuan dianggap tak lebih dari sebuah benda yang dapat berpindah tangan sesuka hati pemiliknya.
System feodal ini memang belum menunjukan secara gamblang adanya suatu industri seks pada masa itu, namun secara tidak langsung telah membentuk dasar yang menjadikan wanita sebagai objek “ dagangan” untuk memenuhi nafsu lelaki dan juga sebagai pembuktian adanya kekuasaan dan kekayaan. Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang prostitusi terselubung ini malah menjadi semakin terorganisir, para wanita dijadikan pemuas nafsu tentara-tentara, yang habis berperang dan juga para pejabat tinggi pada masa itu, dari sinilah kita mengenal istilah Geisha, sebutan bagi para wanita penghibur pada masa penjajahan Jepang.
Dewasa ini, perbudakan terhadap wanita dan anak telah memasuki fase yang lebih serius. Mereka telah menjadi komoditas yang menguntungkan bagi beberapa pihak, tubuh mereka dijual, tenaga mereka diperas hanya untuk segenggam rupiah. Sungguh sangat ironis. Inilah yang saat ini lebih dikenal dengan perdagangan manusia atau Human Trafficking.
Dalam protocol PBB, PBB mendefinisikan perdagangan manusia salah satunya sebagai berikut :
“ Perdagangan manusia adalah perekrutan, pengiriman seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk lain dari pemaksaan, penculikan, penipuan, kebihingan atau penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan atau member atau menerima pembayaran atau memperoleh keuntungan agar dapat memperoleh persetujuan dari seseorang yang berkuasa atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi. Eksploitasi termasuk, paling tidak, eksploitasi untuk melacurkan orang lain atau bentuk-bentuk lain dari eksploitasi seksual, kerja atau pelayan paksa, perbudakan atau praktik-praktik serupa perbudakan atau pengambilan organ tubuh.”

Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa perdagangan manusia, wanita ataupun anak tidak melulu mengenai perdagangan mereka secara fisik, namun juga tenaga mereka. Berikut ini bentuk-bentuk lain dari perdagangan wanita dan anak :
1. Pelacuran dan eksploitasi seksual termasuk eksploitasi seksual terhadap anak( pedofilia)
2. Adopsi anak
3. Pengemis
4. Industri pornografi
5. Penjualan organ tubuh
6. Sebagai penari, pengantin pesanan ( kawin kontrak )
Beberapa bentuk perdagangan manusia itu sebenarnya telah akrab dalam kehidupan sebagian masyarakat Indonesia namun banyak yang masih belum menyadari bahwa itu adalah bagian dari bentuk perdagangan manusia. Anak jalanan, orang yang berada di daerah konflik, anak dari keluarga yang terjerat hutang dan orang yang tidak memiliki pemahaman tentang hal ini adalah orang-orang yang paling rentan menjadi korban perdagangan ini.
Mungkin sebagian dari kita akan tergelitik untuk bertanya tentang peranan pemerintah dalam menanggulangi ini semua. Apakah sudah ada langkah konkrit dari pemerintah untuk mengentaskan masalah ini? Sejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, sebenarnya perbudakan dan penhambaan telah dinyatakan sebagai tindakan yang melanggar hokum dan dinyatakan sebagai kejahatan terhadap kemerdekaan orang, sebagai mana termaktub dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana pasal 324, pasal 333 ayat 1-4.
Tentang perdagangan wanita dan anak juga telah dikriminalisasikan sebagaimana yang termaktub dalambKitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 297 dan Pasal 65 Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia:
Pasal 297 KUHP: “Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun”
Pasal 65 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM: “Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi dan pelecehan seksual, penculikan, perdagangan anak, serta dari berbagai bentuk penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya”.

Walaupun telah ada perundang-undangan yang mengatur tentang ini, pemerintah tetap saja mengalami hambatan dalam menegakkan peraturan ini, hambatannya antara lain adalah budaya masyarakat itu sendiri ( Cultural ), kebijakan pemerintah khususnya peraturan perundang-undangan ( Legal Subtance ) dan hambatan yang bersumber dari aparat penegak itu sendiri ( Legal Structure )